Mandibesar atau mandi wajib atau biasa juga disebut mandi junub (bahasa Arab: ุงู„ุบุณู„, translit. al-ghuslโ€Ž) adalah mandi atau menuangkan air ke seluruh badan dengan tata cara tertentu untuk menghilangkan hadats besar.. Hal itu adalah pengertian dalam syariat Islam. Seluruh imam mazhab menyepakati bahwa hukum mandi wajib adalah wajib setelah laki-laki dan perempuan bersetubuh hingga kedua - Mandi sebelum Ramadhan memang tidak memiliki dalil khusus untuk dikerjakan. Meskipun demikian, membersihkan diri sebelum menyambut bulan puasa juga tidak ada larangannya, tidak ada salahnya pula, asalkan mandi ini kemudian tidak dianggap sebagai sesuatu yang wajibMandi dapat disebut sebagai upaya seorang muslim untuk menerapkan sabda Nabi Muhammad saw., "kebersihan adalah sebagian dari iman". Secara umum, mandi dapat dibedakan menjadi mandi wajib dan mandi sunnah. Mandi wajib di antaranya adalah mandi setelah suami-istri melakukan jimaโ€™ bersetubuh, mandisetelah keluar mani, mandi bagi orang mati, mandi bagi wanita setelah haid dan nifas, juga mandi bagi orang kafir bila masuk itu, yang termasuk mandi sunnah di antaranya mandi hari Jumat, mandi Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, mandi ketika akan ihram haji atau umrah, mandi setelah memandikan mayat, hingga mandi malam pada bulan Ramadhan. Di Indonesia, sudah menjadi tradisi bagi masyarakat untuk mandi sebelum Ramadhan. Mandi ini dapat digunakan sebagai sarana menyucikan diri dari hadas besar dalam menyambut Ramadan. Ramadan merupakan bulan suci yang penuh dengan keistimewaan dan maghfirah pengampunan dari Allah. Tidak hanya itu, Allah bahkan melipatgandakan pahala kebaikan yang dilakukan oleh umat-Nya. Dalam hadis riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim, Rasulullah saw. bersabda, "Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan, barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan 70 kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadan.โ€ HR. Bukhari-Muslim. Menanggapi datangnya bulan Ramadan yang menjanjikan pahala berlipat ganda, umat Islam dapat melakukan banyak hanya perihal mempersiapkan amalan kebajikan saja seperti puasa sunah dan membaca Al Quran. Ramadan juga mesti disambut dengan hati bersih dan badan yang suci. Cara mudah untuk membuat dhohir seorang muslim menjadi suci adalah dengan menjalankan mandi. Anjuran menjalankan mandi besar termuat di dalam Surah An Nisa ayat 43 sebagai berikut โ€œWahai orang yang beriman! Janganlah kamu mendekati salat ketika kamu dalam keadaan mabuk, sampai kamu sadar apa yang kamu ucapkan, dan jangan pula kamu hampiri masjid ketika kamu dalam keadaan junub kecuali sekedar melewati jalan saja, sebelum kamu mandi mandi junub. Adapun jika kamu sakit atau sedang dalam perjalanan atau sehabis buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan debu yang baik suci; usaplah wajahmu dan tanganmu dengan debu itu. Sungguh, Allah Maha Pemaaf, Maha Pengampun.โ€QS. An Nisa [4]43 Niat, Tata Cara, dan Adab Mandi Wajib Berikut ini niat, tata cara dan adab melakukan mandi wajib dari masuk kamar mandi hingga keluar. 1. Ketika masuk kamar mandi, ambil air, basuh tangan terlebih dulu sejumlah 3 Bersihkan segala kotoran/najis yang masih melekat di tubuh. 3. Berwudhu seperti wudhu hendak shalat termasuk doa-doanya. Akhiri ini dengan menyiram kedua kaki. Doa sunah sesudah wudhu yang bisa dibaca adalah ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงูŽู‘ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ูŽู‘ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุงุฌู’ุนูŽู„ู’ู†ูู‰ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุชูŽู‘ูˆูŽู‘ุงุจููŠู†ูŽ ูˆูŽุงุฌู’ุนูŽู„ู’ู†ูู‰ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุชูŽุทูŽู‡ูู‘ุฑููŠู†ูŽ Bacaan latinnya Asyhadu al-lailaaha illallahu wahdahu laa syariikalah. Wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhuu warasuuluh. Allaahummaj'alnii minattawwaabiina waj-'alnii minal "Aku bersaksi tiada tuhan selain Allah yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang bertaubat dan jadikanlah aku orang yang suci." 4. Mandi wajib dimulai dengan mengguyur kepala 3 kali, bersamaan dengan itu berniatlah menghilangkan hadas dari janabah. Berikut ini lafal niat dan doa mandi wajib yang bisa dibaca ู†ูŽูˆูŽูŠู’ุชู ุงู„ู’ุบูุณู’ู„ูŽ ู„ูุฑูŽูู’ุนู ุงู’ู„ุญูŽุฏูŽุซู ุงู’ู„ุฃูŽูƒู’ุจูŽุฑู ู…ูู†ูŽ ุงู’ู„ูุฌู†ูŽุงุจูŽุฉู ููŽุฑู’ุถู‹ุง ู„ูู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ Bacaan latinnya Nawaitul ghusla li raf'il hadatsil akbari fardhan lillaahi ta'aalaaArtinya โ€œAku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar, fardhu karena Allah ta'ala.โ€ 5. Guyur bagian badan sebelah kanan3 kali, kemudian bagian badan sebelah kiri 3 kali. Jangan lupa gosok tubuh, depan maupun belakang 3 kali; juga di bagian rambut, ditambah jenggot jika memliki jenggot6. Pastikan air mengalir ke lipatan kulit dan pangkal rambut. Usahakan agar tangan tidak menyentuh kemaluan-kalaupun tersentuh, berwudhulah lagi. - Sosial Budaya Kontributor Syamsul Dwi MaarifPenulis Syamsul Dwi MaarifEditor Fitra Firdaus

Berikutini Bacaan Niat Mandi Wajib jelang Salat Idul Fitri 2021 lengkap tata caranya. - Halaman 4 bilas seluruh tubuh menggunakan air mengalir di mulai dengan sisi kanan terlebih dahulu kemudian ke bagian tubuh sisi kiri. lakukan cuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam ember atau bak air

Ilustrasi mandi wajib. Foto pexels Jakarta - Mandi wajib adalah proses pembersihan fisik yang sifatnya wajib bagi seorang muslim. Mandi wajib bertujuan untuk membersihkan tubuh dan menyucikan diri dari hadas besar. Tata cara mandi wajib sudah ada kaidahnya sendiri, jadi harus dilakukan dengan benar. Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur'an "Dan jika kamu junub, maka mandilah." QS. Al Maidah 6 Lantaran tak ada manusia yang terbebas dari hadas besar maka sudah sewajarnya kita mengetahui tata cara mandi wajib yang benar. Untuk kamu yang ingin membersihkan diri dari hadas setelah haid, syahwat, atau nifas, berikut tata cara mandi wajib yang benar, seperti disadur dari Merdeka, Selasa 17/1/2023.Berita Video Bursa Transfer Chelsea Siap Datangkan Pemain West Ham United, Declan RiceTata Cara Mandi Wajib atau Junub yang Benar dan Sesuai Sunah beserta NiatnyaPada dasarnya tata cara mandi wajib untuk perempuan yang baru selesai haid, nifas, atau lelaki yang baru bersyahwat sama saja. Pembedanya adalah niat yang dibaca sebelum bersuci. Berikut ini tata cara mandi wajib lengkap sesuai urutannya Bacalah niat mandi wajib atau mandi junub terlebih dahulu. Bersihkan telapak tangan sebanyak tiga kali, kemudian lanjutkan dengan membersihkan dubur dan alat kemaluan. Bersihkan kemaluan berikut kotoran yang menempel di sekitarnya dengan tangan kiri. Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan menggosok-gosoknya dengan tanah atau sabun. Lakukan gerakan wudu yang sempurna seperti ketika kita akan salat, dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh kaki. Masukkan tangan ke dalam air, kemudian sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala. Jika sudah, guyur kepala dengan air sebanyak tiga kali. Pastikan pangkal rambut juga terkena air. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air. Dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri. Saat menjalankan tata cara mandi wajib, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan. Ada hadits dan beberapa anjuran yang berbeda mengenai tata cara mandi wajib untuk pria. Menurut HR At-Tirmidzi, menyela pangkal rambut hanya dikhususkan bagi laki-laki. Para wanita tidak perlu melakukan hal ini. Berikut ini tata cara mandi wajib dengan cara Nabi Muhammad saw. menurut hadis Al Bukhari "Dari Aisyah dia berkata, "Apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan membasuh kedua tangan. Beliau menuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian membasuh kemaluan dan berwudhu dengan wudu untuk salat. Kemudian beliau menyiram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Setelah selesai, beliau membasuh kepala sebanyak tiga kali, lalu beliau membasuh seluruh tubuh dan akhirnya membasuh kedua kaki." HR. Muslim Jika hadis di atas dirunutkan, seperti inilah urutannya Basuh kedua tangan Tuangkan air dengan tangan kanan ke atas tangan kiri, kemudian basuh kemaluan. Berwudu seperti tata cara wudu untuk salat. Siram rambut sambil memasukkan jari ke pangkal rambut hingga rata. Basuh kepala sebanyak tiga kali. Basuh seluruh tubuh. Basuh kedua kaki. Tata Cara Mandi Wajib PerempuanBuat wanita, tata cara mandi wajib sebenarnya sama saja. Namun, wanita tidak perlu menyela pangkal rambut. Bahkan tidak perlu membuka jalinan rambutnya. Hal ini sesuai rujukan HR At-Tirmidzi. Dalam riwayat tersebut, Ummu Salamah bertanya kepada Nabi Muhammad saw., "Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu tiga kali guyuran". Jadi, tata cara mandi wajib untuk perempuan adalah sebagai berikut Bacalah niat mandi wajib atau mandi junub terlebih dahulu. Bersihkan telapak tangan sebanyak tiga kali, kemudian lanjutkan dengan membersihkan dubur dan alat kemaluan. Bersihkan kemaluan berikut kotoran yang menempel di sekitarnya dengan tangan kiri. Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan menggosok-gosoknya dengan tanah atau sabun. Lakukan gerakan wudu yang sempurna seperti ketika kita akan salat, dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh kaki. Bilas kepala dengan mengguyurkan air sebanyak tiga kali. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air. Dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri. Pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan. Tata Cara Mandi Wajib setelah BerhubunganHadas besar karena syahwat bisa disebabkan karena mimpi basah, keluarnya cairan mani, atau hubungan badan antara suami istri. Untuk menyucikan diri kembali, orang yang berjunub harus mandi besar atau mandi junub. Berikut ini niat yang harus dibaca sebelum memulai rangkaian tata cara mandi wajib setelah syahwat. "Bismillahirahmanirahim nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbar minal janabati fardlon lillahi ta'ala." Artinya "Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta'ala." Setelah membaca niat, lakukan ritual pembersihan dengan tata cara mandi wajib yang sudah dijabarkan Cara Mandi Wajib setelah HaidSetiap bulan sebagian besar wanita dewasa mengalami pendarahan akibat luruhnya dinding rahim yang tak dibuahi. Inilah yang disebut menstruasi atau haid. Jika hadas besar pada wanita disebabkan karena haid maka tata cara mandi wajib harus dimulai dengan membaca niat berikut. "BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITUL GHUSLA LIRAF'IL HADATSIL AKBAR MINAL HAIDI FARDLON LILLAHI TA'ALA." Artinya"Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari haidl, fardlu karena Allah Ta'ala." Setelah membaca niat, lanjutkan tata cara mandi wajib untuk perempuan seperti biasa. Pastikan seluruh bagian tubuh dibersihkan dengan sempurna, sampai ke bagian yang tersembunyi sekali Cara Mandi Wajib setelah NifasJika hadas besar pada perempuan disebabkan karena keluarnya darah dari organ intim setelah melahirkan atau nifas maka niat mandi wajib yang harus dibaca adalah sebagai berikut. "BISMILLAHI RAHMANI RAHIM NAWAITU GHUSLA LIRAF'IL HADATSIL AKBAR MINAN NIFASI FARDLON LILLAHI TA'ALA." Artinya "Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta'ala." Setelah pembacaan niat, lanjutkan dengan tata cara mandi wajib untuk perempuan. Ingat, tidak perlu menyela pangkal rambut. Cukup diguyur dengan air bersih sebanyak tiga kali. Disadur dari Penulis Tantri Setyorini. Published 24/2/2022 Yuk, baca artikel Islami lainnya dengan mengikuti tautan ini.
BacaJuga: Inil Bacaan Doa Saat Ziarah Kubur dan Tata Caranya "Di Kalimantan Barat beberapa hari ini siangnya panas terik sampai 34-36 derajat celcius.Buat gak enak badan mau kemana-mana jadi malas," tulis pengguna akun @kamusiapaa_heii. Manfaat Mandi Air Es. Mandi dengan air es ternyata memiliki sejumlah manfaat. Mandi air es yang dilakukan secara rutin membuat sistem peredaran darah efisien.
Jakarta - Pada bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah, baik pada siang maupun malam hari. Sejumlah aktivitas yang biasa dilakukan dengan leluasa di luar bulan Ramadhan mesti dibatasi. Salah satunya yakni pemenuhan kebutuhan biologis atau seks. Hubungan intim suami dan istri mau tak mau harus menyesuaikan aturan-aturan di bulan Ramadhan. Gambaran Dahsyatnya Hari Kiamat dalam Ayat-Ayat Al-Qurโ€™an Penjelasan Rasulullah Mengenai Sosok hingga Wilayah Munculnya Dajjal Jelang Kiamat Amal yang Membuat Mukmin Menempati Posisi Terhormat di Hari Kiamat Suami istri lazimnya akan berhubungan intim pada malam hari. Bahkan, seringkali saat santap sahur pun mereka belum mandi junub. Namun, kebanyakan lebih memilih langsung mandi junub begitu usai melakukan hajatnya. Mandi di tengah malam atau dinihari tentu menjadi tantangan tersendiri, terlebih kini berbagai wilayah Indonesia sedang musim hujan. Apalagi di daerah dataran tinggi yang memang bersuhu dingin, Mandi air hangat kemudian menjadi pilihan. Lantas, bolehkah mandi junub dengan air hangat? Saksikan Video Pilihan IniLakalantas Pajero Seruduk Truk Box di BanyumasMengutip laman NU, berdasarkan literatur yang ada, tidak terdapat ayat-ayat al-Quran dan sunah Nabi yang menyatakan bahwa tidak sah mandi junub dengan air hangat yang telah kita panaskan dengan panci, periuk, dan sebagainya. Tentu tidak kemasukan benda-benda najis, sepertidarah, bangkai, kotoran manusia atau benda najis lainnya. Di antara dalil yang menunjukkan boleh mandi junub dengan air hangat adalah dari Aslam al-Qurasyiy al-Adawy, mantan budak Umar bin Khattab beliau bercerita ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุนูู…ูŽุฑูŽ ุจู’ู†ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽุทู‘ูŽุงุจู ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุบู’ุชูŽุณูู„ู ุจูุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ุงู„ู’ุญูŽู…ููŠู…ู โ€œSesungguhnya Umar dahulu mandi dari air yang hangat.โ€ HR Abdurrazzaq Ibnu Hajar mengatakan sanadnya sahih Ibnu Hajar menjelaskan ูˆุฃู…ุง ู…ุณุฃู„ุฉ ุงู„ุชุทู‡ุฑ ุจุงู„ู…ุงุก ุงู„ู…ุณุฎู† ูุงุชูู‚ูˆุง ุนู„ู‰ ุฌูˆุงุฒู‡ ุงู„ุง ู…ุง ู†ู‚ู„ ุนู† ู…ุฌุงู‡ุฏ โ€œMasalah bersuci dengan air hangat, para ulama sepakat boleh kecuali riwayat dari Mujahid.โ€ Fathul Bari, 1299 Kemudian terdapat riwayat dari Athaโ€™ bahwa beliau mendengar Ibnu Abbas mengatakan ู„ูŽุง ุจูŽุฃู’ุณูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูุบู’ุชูŽุณูŽู„ูŽ ุจูุงู„ู’ุญูŽู…ููŠู…ู ูˆูŽูŠูุชูŽูˆูŽุถู‘ูŽุฃู ู…ูู†ู’ู‡ู โ€œBoleh seseorang mandi atau wudu dengan air hangat.โ€ HR Abdurrazzaq Adapun hadis dari Aisyah radhiallahu anha, yang mengatakan ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽู‚ูŽุฏู’ ุณูŽุฎู‘ูŽู†ู’ุชู ู…ูŽุงุกู‹ ูููŠ ุงู„ุดู‘ูŽู…ู’ุณู ุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽุง ุชูŽูู’ุนูŽู„ููŠ ูŠูŽุง ุญูู…ูŽูŠู’ุฑูŽุงุกู ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ูŠููˆุฑูุซู ุงู„ู’ุจูŽุฑูŽุตูŽ โ€œRasulullah saw masuk menemuiku sementara saya telah menghangatkan air dengan sinar matahari. Maka beliau bersabda jangan kamu lakukan itu wahai Humaira Aisyah karena itu bisa menyebabkan penyakit sopak.โ€ Perihal hadis Nabi SAW dari Aisyah RA para ulama hadis berpendapat bahwa hadis di atas memang tidak dikategorikan oleh para ulama hadis dalam tingkatan shahih, namun hadis ini dapat digunakan sebagai acuan untuk meraih kesempurnaan dalam beramal fadhail al-aโ€™mal. Boleh Menggunakan Air Hangat untuk Mandi JunubOleh karena itulah Imam ar-Rafiโ€™i menjadikan hadis ini sebagai acuan penetapan hukum bersuci dengan menggunakan air panas karena terik matahari hukumnya makruh. Pandangan ini tentu berbeda dengan ketiga madzhab lain selain madzhab Syafiโ€™i yang tidak menghukumi makruh atas penggunaan air panas karena terik matahari untuk bersuci. Pendapat dari salah seorang imam besar dalam madzhab Syafiโ€™i ini adalah bentuk kehati-hatian dalam menjalankan syariat dan ternyata selaras dengan pandangan para dokter yang menyebutkan adanya efek samping penggunaan air panas seperti munculnya penyakit kulit dan penyakit-penyakit lain. Sejatinya hukum kemakruhan dalam madzhab Syafii ini tidak serta merta disepakati secara bulat, diantara mereka masih terdapat perbedaan pendapat. Imam Nawawi tidak sepakat dengan pendapat yang menganggap bahwa bersuci dengan air panas akibat terik matahari hukumnya makruh. Beliau berpendapat bahwa menggunakan air panas karena terik matahari hukumnya boleh. Begitu juga dengan air panas atau hangat karena alat pemanas listrik atau kompor gas. Para ulama yang berpandangan mengenai kemakruhan penggunaan air panas atau hangat tersebut juga memberikan banyak catatan sebagaimana dijelaskan dalam kitab-kitab fiqih madzhab Syafiโ€™i seperti Al-Bujairaimi, Kifayat al-Ahyar, Al-Bajuri dan lain-lain. Diantara catatan yang menjadi titik tekan adalah apabila dalam penggunaan air tersebut berdampak negatif atau berpotensi negatif bagi penggunanya, seperti penderita jenis penyakit tertentu yang tidak diperkenankan menggunakan air panas atau akan bertambah sakit jika menggunakan air hangat atau perubahan suhu tubuh yang begitu drastis pasca mandi maupun wudhu. Hukum kemakruhan ini juga berlaku pula pada air yang sangat panas dan air yang sangat dingin meskipun dengan perantara selain matahari sebagaimana dijelaskan dalam kitab Bujairimi Ala al-Khatib ููŽุงู„ู’ุฌูู…ู’ู„ูŽุฉู ุซูŽู…ูŽุงู†ููŠูŽุฉูŒ ูƒูŽู…ูŽุง ูููŠ ุดูŽุฑู’ุญู ู… ุฑ. ูˆูŽู‡ููŠูŽ ุงู„ู’ู…ูุดูŽู…ู‘ูŽุณู ูˆูŽุดูŽุฏููŠุฏู ุงู„ู’ุญูŽุฑูŽุงุฑูŽุฉู ูˆูŽุดูŽุฏููŠุฏู ุงู„ู’ุจูุฑููˆุฏูŽุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽุงุกู ุฏููŠูŽุงุฑู ุซูŽู…ููˆุฏูŽ ุฅู„ู‘ูŽุง ุจูุฆู’ุฑูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงู‚ูŽุฉูุŒ ูˆูŽู…ูŽุงุกู ุฏููŠูŽุงุฑู ู‚ูŽูˆู’ู…ู ู„ููˆุทูุŒ ูˆูŽู…ูŽุงุกู ุจูุฆู’ุฑู ุจูŽุฑูŽู‡ููˆุชูŽุŒ ูˆูŽู…ูŽุงุกู ุฃูŽุฑู’ุถู ุจูŽุงุจูู„ูŽุŒ ูˆูŽู…ูŽุงุกู ุจูุฆู’ุฑู ุฐูŽุฑู’ูˆูŽุงู†ูŽ. ุงู‡ู€ Artinya โ€œJumlah air yang makruh digunakan ada delapan sebagaimana terdapat dalam penjelasan Muhammad Ar-Ramli yaitu air musyammas panas karena terik matahari, air sangat panas, air sangat dingin, air kaum tsamud, air kaum Luth, air sumur Barahut, air Babilonia, dan air sumur Dzarwan.โ€ Berdasarkan keterangan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa hukum mandi dengan menggunakan air hangat yang dipanaskan dengan panci, periuk, dan sebagainya dibolehkan. Hanya saja perihal air yang dipanaskan oleh terik matahari dalam hal ini ulama berpeda pendapat, yakni ada yang mengatakan makruh dan ada yang membolehkannya. Tim Rembulan* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
SelamatDatang Di Blog Sederhanaku. Hukum Berwudhu Sebelum Mandi Wajib. Mandi besar atau mandi wajib adalah mandi atau menuangkan air ke seluruh badan dengan tata cara tertentu untuk menghilangkan hadast besar. Hal itu adalah pengertian dalam aturan islam. Syarat sah mandi wajib sebagai pembeda mandi biasa dengan mandi wajib perbedaannya
Tata Cara Mandi Wajib โ€“ Pada ayat di bawah ini menjelaskan bahwa dalam islam sangat mewajibkan para umatnya untuk menjaga kebersihan juga kesucian pada diri. Fungsi Al-Quran bagi manusia salah satunya merupakan memberikan informasi yang berhubungan kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah menjaga kebersihan dan kesucian. โ€œHai kalian para orang โ€“ orang yang beriman, jika ingin menjalankan shalat maka basuhlah bagian wajahmu juga tanganmu hingga ke siku, dan basuhlah bagian kepalamu dan basuh kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan ketika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air kakus atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka tayamum lah dengan tanah yang bersih, basuh mukamu dan tanganmu menggunakan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkanmu, namun Dia hendak membersihkan kamu serta menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.โ€ QS Al-Maidah 6 Menjaga kesucian juga kebersihan adalah sebagian dari iman. Dalam ajaran islam, seluruh muslim perlu mampu menjaga kesuciannya serta kebersihan, terutama apabila akan menjalankan ibadah habluminallah. Pengertian Mandi wajibKondisi yang Mensyaratkan Mandi Wajib dalam Islam1. Keluarnya Air Mani Setelah Junub2. Bertemunya atau Bersentuhannya Alat Kelamin Laki-Laki dan Wanita, Walaupun Tidak Keluar Mani3. Haid dan Nifas4. Karena KematianRukun dan Cara Pelaksanaan Mandi Wajib1. Niat untuk Mengangkat Hadas Besar2. Niat Mandi Wajib Setelah Berhubungan Intim3. Niat Mandi Wajib Setelah Nifas dan Haid4. Membasuh Seluruh Anggota Badan yang Rambut dalam Kondisi Terurai/Tidak Terikat6. Memberikan Wewangian bagi Wanita yang Setelah HaidPerbedaan Proses Tata Cara Mandi Junub antara Pria dan WanitaCara Mandi Wajib yang Baik Menurut RasulullahHal yang Makruh Saat Melaksanakan Mandi WajibMenggunakan Air Secara BerlebihanMandi dari Air yang Tenang Salah satu cara untuk menjaga kebersihan juga kesucian diri dengan berwudhu serta mandi. Akan tetapi, dalam islam dikenal dengan sebutan mandi wajib. Mandi wajib ini merupakan sebuah aturan dari Allah untuk para umat muslim seketika dalam kondisi tertentu dan syarat tertentu. Dalam bahasa arab, mandi berasal dari Al-Ghuslu, yang artinya mengalirkan air ke pada sesuatu. Istilah lainnya, Al-Ghuslu adalah menuangkan air ke semua bagian badan dengan tata cara yang khusus bertujuan untuk membersihkan hadast besar. Mandi wajib dalam islam menjadi sebuah cara untuk membersihkan diri serta mensucikan diri dari segala najis kotoran yang menempel pada tubuh. Maka, mandi wajib diharuskan sesuai yang tertulis pada Ayat diatas. Kondisi yang Mensyaratkan Mandi Wajib dalam Islam Dalam hukum Islam, ada situasi tertentu dimana seorang muslim atau muslimah diwajibkan untuk melaksanakan mandi wajib. Dalam hal tersebut mengakibatkan seseorang terhalang untuk menjalani shalat, memasuki masjid, dan serta melaksanakan ibadah lainnya karena dalam kondisi yang tidak suci. 1. Keluarnya Air Mani Setelah Junub โ€œHai untuk kalian orang-orang yang beriman, janganlah untuk kamu shalat dalam keadaan mabuk, hingga kamu mengerti apa yang telah kamu ucapkan, dan jangan datangi masjid sedangkan kamu dalam keadaan yang junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandiโ€. QS An-Nisa 43 Sesuai yang tertulis pada ayat diatas ditunjukkan bahwa setelah berjunub berhubungan suami dan istri, yang mana antara laki-laki ataupun perempuan akan mengeluarkan cairan dari kemaluannya, maka wajib hukum ia untuk menjalankan mandi wajib setelahnya. Sedangkan jika tidak, ia tidak bisa shalat serta masuk masjid, dan jika dilalaikan akan berdosa. Selain itu, sesuai Rasulullah SAW dalam sebuah hadits, mengatakan bahwa โ€œDiriwayatkan dari Ummu Salamah, Ummu Sulaim berkata, โ€™Wahai Rasulullah sesungguhnya Allah tidak malu terhadap masalah kebenaran, apakah seorang wanita wajib untuk mandi ketika dia bermimpi? Nabi saw menjawab, โ€™Ya, jika dia melihat air.โ€ HR. Bukhari Muslim dan lainnya Seorang ulama ahli fiqih Sayyid Sabiq, mengatakan tentang keluarnya air mani dan mandi wajib, tertulis seperti berikut Jika seseorang yang bermimpi namun tidak mengeluarkan air mani maka tidak wajib baginya untuk mandi, sesuai yang dikatakan Ibnul Mundzir. Jika seseorang melihat mani pada kainnya dan tidak mengetahui waktu keluarnya juga kebetulan telah menjalankan shalat maka ia wajib mengulang lagi sholatnya dari waktu tidurnya terakhir apabila seseorang keadaan sadar atau tidak tidur dan mengeluarkan mani namun ia tidak ingat dengan mimpinya, ketika dia benar meyakini bahwa itu adalah mani maka wajib mandi, karena secara dhohir bahwa air mani itu keluar walaupun ia lupa mimpinya. Namun, jika ia ragu-ragu juga tidak mengetahui apakah air itu mani atau bukan, maka ia wajib mandi untuk menjaga kesucian. Jika seseorang telah merasakan keluar mani saat melonjaknya syahwat namun dia tahan kemaluannya sampai air mani itu tidak keluar, maka tidak wajib mandi. Jika air mani keluar tanpa syahwat, namun disebabkan sakit atau cuaca dingin, maka ia tidak perlu wajib mandi. 2. Bertemunya atau Bersentuhannya Alat Kelamin Laki-Laki dan Wanita, Walaupun Tidak Keluar Mani Diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah saw berkata, โ€Apabila seseorang duduk diantara bagian tubuh perempuan yang empat, diantara dua tangan serta dua kakinya kemudian menyetubuhinya maka wajib untuk mandi, walaupun mani itu keluar atau tidak.โ€ HR. Muslim Diriwayatkan dari Aisyah ra bahwa Rasulullah saw bersabda, โ€Apabila dua kemaluan saling bertemu maka wajib baginya untuk mandi. Aku dan Rasulullah saw juga pernah melakukannya maka kami pun mandi. โ€ HR. Ibnu Majah Dari hadist tersebut dapat dipahami bahwa ketika pasangan suami-istri yang telah berhubungan badan, walaupun tidak mengeluarkan mani, sedangkan telah bertemunya kemaluan, maka dari itu wajib keduanya untuk menjalankan mandi wajib untuk mensucikan serta membersihkan diri. 3. Haid dan Nifas โ€œMereka yang bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah โ€œHaid merupakan suatu kotoranโ€. Maka dari itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari perempuan di waktu haid dan janganlah kamu untuk mendekati mereka sebelum mereka telah suci. Apabila mereka telah suci, Maka berbaurlah dengan mereka itu di tempat yang sesuai perintah Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah akan menyukai orang-orang yang telah bertaubat dan menyukai orang yang telah mensucikan diriโ€ QS Al-Baqarah 222 Darah yang telah dikeluarkan dari Haid serta Nifas statusnya adalah sebuah kotoran, najis, juga membuat tidak suci diri wanita. Sehingga wanita yang telah melewati masa haid juga nifas, serta wajib untuknya untuk bersuci dengan mandi wajib, agar bisa kembali menjalani ibadah. Hal ini disebabkan ada larangan ketika haid serta nifas untuk menjalankan shalat dan puasa, sebelum telah suci dari hadas. Sedangkan jika menundanya, akan sebuah kedosaan karena meninggalkan hal wajib, yang dalam kondisi yang melewati haid atau nifas. Menjalankan mandi hingga keramas saat haid tentunya tidak akan menjadikan muslimah suci, sebelum berhentinya darah haid serta nifas. Hal tersebut pun sesuai dalam Hadits Rasulullah, wanita pada kondisi haid ini dilarang shalat serta wajib untuk mandi setelahnya. Perkataan Rasulullah saw terhadap Fatimah binti Abu Hubaisy ra โ€Tinggalkan shalatmu selama saat engkau mendapatkan haid, lalu mandilah serta shalatlah.โ€ Muttafaq Alaih Bagi wanita itu sendiri, terdapat kondisi yang mana melahirkan serta diwajibkan juga untuk mandi wajib. Akan tetapi, hal itu mengakibatkan perbedaan pendapat antar ulama fiqh. Umum mewajibkan, sedangkan pendapat yang lainnya ada yang tidak mewajibkan. Para muslimah bisa mengambil mana yang sesuai dengan keyakinan hati dan juga pertanggungjawaban dari masing-masing ulama. 4. Karena Kematian โ€œIbnu Abbas RA, Rasulullah saw berkata dalam keadaan berihram terhadap seorang yang meninggal terhempas oleh untanya, โ€Mandikanlah ia dengan air juga daun bidara.โ€ Muslim Orang yang mengalami kematian, ia wajib untuk dimandikan. Maka mandi wajib ini berlaku juga bagi yang meninggal walaupun ia tidak mandi oleh dirinya sendiri, melainkan dimandikan oleh orang yang lain. Untuk pengerjaannya, maka saat setelah dimandikan ada shalat jenazah dalam islam, sebagaimana shalat terakhir dari mayit. Kamu bisa mempelajari tentang Maraqi Al Ubudyyah Kitab Tuntunan Adab Hc karya Syekh Nawawi Al Bantani Maraqi Al Ubudyyah Kitab Tuntunan Adab Hc Syekh Nawawi Al Bantani Rukun dan Cara Pelaksanaan Mandi Wajib Untuk proses cara mandi dalam islam telah disampaikan teknisnya oleh Rasulullah SAW, untuk menjelaskan cara mensucikan yang benar. Untuk menjalankan mandi wajib, berikut merupakan caranya yang diambil dari HR Muslim dan Bukhari, serta mengenai bab tata cara pelaksanaan mandi wajib. 1. Niat untuk Mengangkat Hadas Besar Semua sesuatu tentu berasal dari niatnya. Maka dari itu, termasuk pada pelaksanaan mandi wajib pun wajib diawali dari niat. Untuk bacaan niatnya adalah โ€œAku berniat untuk mengangkat hadas besar kerana Allah Taalaโ€. Setelah itu bisa kita membaca bismillah, sebagai memulai untuk mensucikan diri. Hal tersebut disebabkan ada banyak โ€œbismillahโ€ jika dibacakan seorang muslim dalam aktivitasnya. 2. Niat Mandi Wajib Setelah Berhubungan Intim โ€œNawaitul ghusla lirafโ€™il hadatsil akbari minal janabati fardhan lillahi taโ€™ala.โ€ Artinya โ€œDengan menyebut nama Allah aku berniat mandi untuk membersihkan hadas besar dari jinabah, fardu karena Allah Taโ€™ala.โ€ 3. Niat Mandi Wajib Setelah Nifas dan Haid Jika hadas besar pada perempuan sebabkan karena keluarnya darah dari organ intim setelah melahirkan atau nifas, sehingga niat mandi wajib yang harus dibaca ialah sebagai berikut โ€œNawaitu ghusla lirafโ€™il hadatsil akbar minan nifasi fardhan lillahi taโ€™ala.โ€ Artinya โ€œDengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardu karena Allah Taโ€™ala.โ€ Setelah mengucap niat, dilanjutkan tata cara mandi wajib ataupun junub. Langkahnya sama baik untuk laki-laki serta perempuan. 4. Membasuh Seluruh Anggota Badan yang Zahir. โ€œUmmu Salama RA, aku bertanya kepada Rasulullah SAW tentang bagaimana cara mandi, lalu beliau berkata, โ€œMandilah engkau ambil tiga raup air ke arah kepala. Kemudian ratakannya seluruh badan. Maka dengan cara itu, sucilah engkauโ€ HR Muslim Membasuh seluruh anggota badan termasuk kulit ataupun rambut dengan air serta meratakan air pada rambut hingga ke pangkalnya. Selain itu pun wajib membasahi ke seluruh bagian badan termasuk rambut, bulu yang ada pada seluruh tubuh, telinga, juga kemaluan pada bagian belakang ataupun depan. 5. Rambut dalam Kondisi Terurai/Tidak Terikat Untuk mandi besar, maka pada bagian rambut perlu dalam kondisi yang terurai atau tidak terikat. Hal itu untuk mensucikan seluruh badan, sedangkan jika terikat maka tidak sempurna untuk kebersihan mandinya. Dikhawatirkan tidak semua bagian dibasuh atau basah terkena air. Selain itu, juga selepas dalam kondisi haidh bagi wanita mencukur bulu kemaluan. Memangkas bulu kemaluan dalam pandangan islam adalah suatu yang juga sangat disarankan mencukur bulu kemaluan pria dalam islam pun sangat dianjurkan. Hal tersebut bisa menambah kebersihan, serta tidak banyak kotoran yang tersisa yang masih menempel dalam bulu di badan. Tetapi, perlu diperhatikan kembali walaupun mencukur bulu dan rambut dianjurkan dalam islam, namun berbeda dengan mencukur bulu alis. Ada hukum mencukur alis dalam islam yang perlu diperhatikan bagi kaum wanita. 6. Memberikan Wewangian bagi Wanita yang Setelah Haid โ€œAmbillah sedikit kasturi kemudian bersihkan dengannyaโ€ Hal ini sifatnya tidak wajib atau bersifat sunah saja. Untuk para wanita, maka bisa memberikan berbagai wewangian ataupun sari-sari bunga yang bisa membersihkan dan memberi wangi kemaluannya, dimana yang telah terkena darah haid selama periodenya. Pada zaman Rasulullah diberikan bunga kasturi, sedangkan untuk zaman sekarang ada banyak sari-sari bunga ataupun hal lainnya yang lebih mensucikan, membersihkan, dan membuat wangi. Kamu bisa mempelajari tentang Tuntunan Bagi Perempuan karya Badiuzzaman Said Nursi Tuntunan Bagi Perempuan Perbedaan Proses Tata Cara Mandi Junub antara Pria dan Wanita Terdapat sebuah hadis dan anjuran yang berbeda tentang tata cara mandi wajib bagi para pria dan wanita. Menurut HR At-Tirmidzi, membasuh pangkal rambut hanya dikhususkan bagi laki-laki. Sedangkan untuk para wanita tidak perlu melakukan hal ini. Hal tersebut merujuk HR At-Tirmidzi yang berbunyi, โ€œAku bertanya wahai Rasulullah, sesungguhnya aku seorang perempuan yang sangat kuat ikatan rambut kepalanya, apakah boleh mengurainya saat mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, Jangan, sebetulnya bagimu cukup mengguyurkan dengan air pada kepalamu 3 kali guyuran'โ€ Cara Mandi Wajib yang Baik Menurut Rasulullah Hal-hal pada berikut ini adalah cara mandi yang baik menurut Rasulullah pada hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari juga Muslim. Muslim yang menjalankan maka akan sesuai dengna Rasulullah melakukannnya. Tahapannya adalah sebagai berikut Terlebih dahulu mengalikan tangan sebanyak tiga kali, sebelum tangan digunakan mandi, atau dimasukkan ke dalam tempat penampungan air. Untuk membersihkan kemaluan dari kotoran, maka diharuskan untuk menggunakan tangan kiri, bukan dengan tangan kanan. Tangan kanan digunakan untuk makan, sedangkan tidak mungkin untuk membersihkan kemaluan. Setelah membersihkan kemaluan, maka cucilah tangan dengan menggosokkan dengan tanah, bisa dengan sabun agar menghilang kotoran tersebut dari tangan. Berwudhu dengan langkah yang benar sesuai aturan atau rukunnya dalam islam, selayaknya akan melakukan shalat. Membasuh air pada kepala sebanyak tiga kali. Mencuci bagian kepala atau keramas mulai dari kepala bagian kanan ke arah bagian kiri serta membersihkannya hingga pada bagian sela rambut, agar betul betul bersih juga sempurna. Membasuh air mulai dari sisi bagian badan sebelah kanan lalu pada sisi bagian sebelah kiri. Kamu bisa mempelajari tentang Tuntunan Mudah Menghafal Bacaan Shalat Plus Juz Amma karya Adi Tri Eka Tuntunan Mudah Menghafal Bacaan Shalat Plus Juz Amma Adi Tri Eka Hal yang Makruh Saat Melaksanakan Mandi Wajib Menggunakan Air Secara Berlebihan โ€œNabi SAW mandi dengan satu hingga lima gayung air serta berwudhu dengan secupak airโ€ HR Bukhari dan Muslim โ€œCukuplah bagi engkau mandi dengan segantang air. Lalu seorang lelaki berkata, ini tidak mencukupi bagiku. Jabir menjawab, Ia telah mencukupi bagi yang lebih baik serta rambutnya lebih lebat daripada engkau yakni Rasulullah SAWโ€ HR Bukhari dan Muslim Pada hadits di atas dijelaskan Rasulullah untuk melaksanakan mandi, maka tidak perlu berlebihan dalam menggunakan air. Air yang digunakan secukupnya dan tidak menyia -nyiakan. Hal tersebut mengingat bahwa ajaran islam tidak mengajarkan bersikap berlebih-lebihan termasuk disaat menggunakan sesuatu. Mandi dari Air yang Tenang โ€œJanganlah seseorang untuk yang junub mandi di dalam air yang tenang. Orang banyak bertanya. Wahai abu hurairah bagaimanakah yang seharusnya dia lakukan? Abu hurairah menjawab, ambil air. Dengan tangan atau bekas kecil beserta niat mengambil sekiranya air itu sedikit, supaya tidak terjadi mustaโ€™mal yang menyebabkan bersentuhan dengan tangan, ambil sedikit air dari sebelum berniat mengangkat janabah. Kemudian berniat, membasuh tangan, dan ambilah air seterusnya dengan tangannya ituโ€ Dalam hadits yang tertulis diatas dijelaskan bahwa semestinya muslim yang akan melaksanakan mandi wajib untuk menggunakan air yang mengalir. Begitulah tata cara pelaksanaan mandi wajib, semoga kita semua senantiasa menjadi muslim yang selalu terus membersihkan diri. Karenanya mensucikan diri secara lahir dan batin menjadi salah satu fungsi agama yang perlu dijalankan oleh para umat muslim. Baca juga artikel terkait โ€œCara Mandi Wajibโ€ Tata Cara Sholat Tahajud Tata Cara Sholat Dhuha Pengertian Shalat Sunnah Rawatib Pengertian Toleransi Dalam Islam Penjelasan Rukun Iman dan Rukun Islam Lengkap Tokoh Ilmuwan Islam Muslim Rukun Jual Beli Dalam Islam dan Syaratnya Kumpulan Doa untuk Anak Sholeh dan Sholehah Kisah Nabi Adam Dari Awal Penciptaan Hingga Turun ke Bumi ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
MUHAMMADIYAHSEMARANGKOTAORG, Tidak ada ayat-ayat al-Qur'an dan as-Sunnah yang shahih lagi maqbul yang menyatakan bahwa tidak sah mandi wajib dengan menggunakan air hangat yang telah dipanaskan dengan panci, periuk, dan sebagainya, selama tidak kemasukan benda-benda najis seperti; darah, bangkai, kotoran manusia atau binatang dan sebagainya. Semua air mutlak, yaitu air yang suci dan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Apakah kamu sudah mengetahui bagaimana tata cara mandi wajib yang benar? Sebagai umat muslim, mengetahui hukum tentang mandi wajib perlu diketahui karena hal ini jadi cara mensucikan diri dari kondisi wajib juga biasa dikenal dengan sebutan mandi besar atau mandi junub. Berdasarkan ajaran agama islam, tidak wajib atau dilarang melakukan ibadah dalam kondisi junub. Jadi, kamu perlu mandi wajib terlebih dahulu untuk menyucikan diri. Hukum Tentang Mandi Wajib Dalam beribadah, tubuh harus dalam keadaan murni dari hadas kecil maupun hadas besar. Jika kamu dalam kondisi berhadats kecil, maka kamu dapat menyucikan diri dengan berwudhu. Di sisi lain, ketika kamu dalam kondisi berhadas besar, maka harus mandi wajib. Namun, masih banyak orang yang belum mengetahui apa itu mandi wajib atau mandi besar. Padahal hal ini sebenarnya sangat penting karena berkaitan dengan ibadah-ibadah lainnya. Mereka yang masih dalam keadaan junub dilarang melakukan shalat, puasa, dan ibadah wajib adalah mandi yang berbeda dengan cara mandi secara umum. Mandi wajib membasahi seluruh tubuhnya dengan air suci dan tata cara tersendiri, yakni ada hukum tentang mandi wajib tersebut. Tidak seperti mandi biasa, mandi wajib hanya untuk orang-orang yang sedang dalam kondisi junub. Ini adalah metode menyucikan diri di mana air suci dituangkan ke seluruh tubuh dengan tujuan khusus untuk menghilangkan hadas besar. Adapun keadaan junub adalah keluarnya mani, hubungan seksual, dan penyebab lainnya. Seseorang dalam kondisi junub dilarang melakukan beberapa ibadah, seperti shalat dan tawaf, dan berdiam diri di masjid. Mandi wajib selain diperintahkan untuk dilakukan dalam keadaan junub, mandi wajib pada waktu-waktu tertentu juga untuk waktu sunnah harus melakukan mandi wajib adalah saat hendak shalat Jumat, shalat Idul Fitri setelah memandikan jenazah, atau saat ukhu di Arafah. Hukum mandi wajib ini adalah keharusan bagi mereka yang memiliki sebab-sebab yang mewajibkan untuk menyucikan diri dengan mandi. Hal ini ada dalam QS. Al-Maidah ayat 6 dan Al Baqarah ayat 222 seperti berikut ini 1 2 Lihat Hukum Selengkapnya
Sebagianulama berpendapat hukum mandi Jumat adalah wajib, sebagian lain menghukumi sunnah. Perbedaan pendapat ini bermula dari perbedaan persepsi dalam memahami nash hadits. Sementara itu, tidak dijumpai dalil dari al-Qur'an yang to the point menyebutkan hukum mandi Jumat, yang ada hanyalah dalil umum tentang bersuci. Sehingga, harus
munzir Retentang mandi besar โ€“ 2008/08/10 1937Alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh, kebahagiaan dan Kesejukan Rahmat Nya semoga selalu menaungi hari hari anda dg kebahagiaan, Saudaraku yg kumuliakan, satun hal, air sabun tidak sah untuk mandi junub, namun tentu umumnya kita menyiramkan air dulu ketubuh, baru menyabuninya, maka siraman pertama itulah mandi junub kita, sebaiknya seluruhkan air itu ketubuh agar junub selesai, lalu baru bersabun, lalu membasuhnya lagi, namun secara umum mandi kita sudah sah untuk mandi junub. permasalahan diatas adalah orang yg tidak mau berwudhu lagi setelah mandi junub, karena mandi junub itu sudah mencakup wudhu, tidak perlu wudhu lagi, namun sebaiknya wudhu lagi, karena disaat mandi junub selesai, lalu memakai sabun, maka tangan menyentuh lagi Qubul atau dubur, maka sudah batal wudhunya, maka tak bisa kita selesai mandi langsung sholat tanpa wudhu, dengan alasan mandi junub sudah mencakup wudhu. jika ingin tak wudhu lagi, maka ia mandi junub mendahulukan membasuh qubul dan duburnya dg niat mandi junub, baru mengguyur sekujur tubuhnya, tanpa menyentuh lagi qubul dan dubur, maka selesai mandi ia sudah suci dari hadats, dan ia tak perlu wudhu lagi untuk shalat, atau ia memakai cara sunnah, dengan tidak menyentuh qubul dan dubur kecuali dg tangan kiri, maka ia mengguyur tubuh bagian depan 3X, maka tangan kirinya membasuh qubul dan dubur, lalu membasuh tubuh bagian depan kanan 3X tanpa menyentuh lagi qubul dan dubur, lalu mengguyur tubuh bag kiri 3X tanpa menyentuh Q dan D, lalu mengguyur tubuh bagian kanan belakang 3X dan kiri belakang 3X tanpa menyentuh Q dan D. maka ia sudah suci, demikian maksud penjelasan saya diatas, lalu jika mau bersabun, hati hati menyentuh Q dan D dengan tangannya, jika ia menyentuhnya maka mandi junub tetap sah, namun harus wudhu lagi. Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga dalam kebahagiaan selalu, Wallahu aโ€™lam Peduli Perjuangan Majelis Rasulullah saw No rekening Majelis Rasulullah saw Bank Syariah Mandiri Atas nama MUNZIR ALMUSAWA No rek 061-7121-494
. 432 369 470 364 358 150 25 14

hukum mandi wajib dengan air di ember